
Magetan - Sebelum jatuh di Desa Nggeplak, Magetan, Jawa Timur, pesawat Hercules terlebih dulu mengeluarkan suara gemuruh. Penumpang pesawat naas ini juga sempat terguling-guling di dalam pesawat.
"Sebelum jatuh, terdengar suara gemuruh dan penumpang juga sempat terguling di dalam pesawat," kata Serka Agus Juarsa, salah seorang korban selamat di RS Lanud Iswahyudi, Madiun, Rabu (20/5/2009).
Agus mengungkapkan ia juga melihat sayap pesawat patah. Ia selamat setelah mendapatkan pertolonan dari warga. "Saya terpental ke pinggir pesawat dan selamat setelah ditolong warga," katanya.
Agus menderita luka-luka di bagian tangan, kaki dan wajahnya. Tampak kepala dan tangan Agus diperban. (nal/iy)
Surabaya - Sebanyak 10 spesialis ahli forensik dan 1 spesialis ahli gigi RSU dr Soetomo dikirim ke lokasi Jatuhnya pesawat Hercules di Magetan, Jawa Timur. Mereka akan bergabung dengan tim Labfor Polri cabang Surabaya.
"Kita akan bergabung dalam satu tim Labfor Polri cabang Surabaya. Kita mengirim 11 spesialis," ujar Wakil Ketua Tim Forensik dr Agus Muhammad Al Ghozy kepada wartawan di sela-sela persiapan keberangkatan jenazah di RSU dr Soetomo Surabaya, Rabu (20/5/2009).
Agus menjelaskan, tim tersebut bertugas melakukan identifikasi korban pesawat, untuk mendukung tim Labfor Polri cabang Surabaya. Sementara untuk mendukung pekerjaan, ahli forensik tersebut membawa peralatan identifikasi korban.
Alat-alat itu seperti, portable (Alat memeriksa gigi korban), kantung jenazah, amplop human remains serta amplop property dan lain-lain.
Agus mengimbau, kepada keluarga korban untuk menyediakan foto korban semasa hidup dalam kondisi tertawa. Tujuannya untuk memudahkan proses identifikasi melalui gigi korban.
"Yang paling penting, foto korban saat tertawa. Sehingga proses identifikasi mudah dengan melihat gigi korban," tegasnya.
Rencananya tim tersebut akan berangkat pukul 13.00 WIB.
................
Magetan - Suasana di RS Lanud Iswahyudi, Madiun, sungguh mengharukan. Seiring dengan proses identifikasi korban tewas jatuhnya pesawat Hercules, keluarga korban berdatangan. Mereka langsung histeris dan pingsan begitu mengetahui di antara korban terdapat anggota keluarganya.
Pengamatan detiksurabaya.com, Rabu (20/5/2009) siang, sejumlah wanita renta mengenakan jarik jatuh pingsan di taman belakang. Nenek itu sebelum pingsan menangis histeris dan berteriak "Anakku...anakku". Kontan kejadian itu membuat panik. Warga lain langsung membopongnya ke salah satu ruangan.
Sementara sejumlah orang juga menangis tersedu-sedu. Mereka sebagian besar belum bisa dimintai keterangan mengenai anggota keluarganya yang menjadi korban. Di rumah sakit itu, jenazah sudah ditutup plastik warna hitam, merah dan biru.
Di sekeliling jenazah, dipasang garis polisi dan dijaga ketat anggota TNI AU.
sumber :
http://www.detik.com
0 komentar Anda:
Post a Comment